Kamis, 30 Oktober 2014

Aku Tahu Diri

Posted by Unknown at 10.15.00 0 comments

Pagi tadi, tepatnya pukul 07.15 kediamanku dikepung kepingan dari langit. Rasanya aku tengah rindu sekali dengan moment-moment seperti ini. Sama halnya aku rindu mendoakan sosokmu dalam gemuruh hujan di hadapan Tuhan.

Senin, 22 September 2014

“IMMedia must be up to date”

Posted by Unknown at 03.45.00 0 comments
“IMMedia must be up to date” jargon kami bidang 4 (Media & IPTEK) 2013-2014


Malam terasa ketika kami menyambut tumpukan kertas yang disusun menjadi satu. Waktu yang kejar-kejaran itu tidak peduli mau kami untuk sejenak saja perlahan menumpas rasa kantuk yang semakin kali menyerang. Udara dingin semakin menyelimuti kulit kami yang sedari tadi duduk diruangan ber-AC. Terangnya lampu ruangan semakin menghiasi gelap malam. Suara yang tadinya lantang perlahan menghilang.

Rabu, 17 September 2014

Part of Me

Posted by Unknown at 01.41.00 0 comments

Barangkali melihat orang lain melalui sudut pandang yang berbeda adalah hal yang paling membuat kita merasa wajar bahwa perbedaan itu adalah pilihan. Enggak boleh ada yang memaksakan kehendaknya sendiri-sendiri. Sekalipun dengan iming-iming kebaikan.

Kamis, 10 Juli 2014

Engkau

Posted by Unknown at 22.52.00 0 comments

Allah ku yang Maha Pembolak-balik hati. Betapa Engkau telah menyayangiku dengan sangat. Dugaan-dugaan bodohku tentang semua telah Kau patahkan kuat-kuat. Aku yang sedang berusaha lari dari semua prasangka yang salah, yang sembunyi dari semua peraturan yang mengepungku, mengekangku. Kini malah

Selasa, 24 Juni 2014

Pulang.

Posted by Unknown at 23.06.00 0 comments

 Pulang, siapa yang tidak merasa senang ketika membayangkan ada tempat kita bersauh mengistirahatkan fisik dan batin setelah lelah seharian bergumul dengan penat dan kerasnya kehidupan. Ada kerinduan yang mendalam, ingin kembali ke tempat dimana kita berasal, dimana ada banyak cerita dan romantika masa lalu. Pulang kampung misalnya, kita semua tahu benar ketika
 

KataKita Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos